BERITA TERKAIT
|
SUKUN
atau Breadfruit merupakan salah satu bahan makanan yang sering dijadikan
sebagai makanan pengganti beras. Buah sukun memiliki tekstur daging buah yang
mirip dengan roti, sehingga tidak mengherankan jika masyarakat di luar negeri
sering menjadikannya sebagai pengganti roti.
Buah
sukun memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi tetapi rendah kalori.
Buah
sukun biasa dikonsumsi setelah terlebih dahulu diolah, baik dengan cara
direbus, digoreng, atau dijadikan keripik. Buah ini sangat digemari oleh
berbagai kalangan karena tekstur daging buahnya yang khas dan citarasanya yang
cukup enak.
Dibanding
bahan makanan lain, seperti ubi, ketela pohon, maupun kentang, buah sukun
memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang lebih tinggi.
Bahkan
kandungan karbohidrat pada buah sukun setara dengan kangungan karbohidrat yang
terdapat pada beras. Kandungan kalori yang rendah menjadikan buah sukun sebagai
makanan yang cocok untuk menu diet sehat. Memang, buah ini memiliki banyak
keistimewaan,
Sukun
memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap, baik vitamin maupun mineral.
Disamping itu, buah sukun juga mengandung beberapa zat fitokimia penting yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama kandungan asam amino esensial, seperti
methionin, isoleusin, lysine, vialin, histidine, serta tryptophan.
"Buah
tinggi protein dapat digunakan untuk membuat makanan seperti pancake, keripik
dan berbagai makanan olahan lainnya," kata peneliti dari Hawaii’s National
Tropical Botanical Garden (NTBG), Diane Ragone, seperti dilansir laman Daily
Mail, Rabu (9/7).
Bersama
dengan Nyree Zerega dari Northwestern University di Chicago, Diane menelusuri
kembali asal muasal buah ini dengan menggunakan analisis DNA untuk sukun Eve.
Sebagian
besar buah diperiksa termasuk sidik jari tanaman yang disebut kluwih yang
tumbuh di New Guinea. Kluwih ini dianggap sebagai nenek moyang dari sukun
Buah sukun (tak berbiji) merupakan
bahan pangan penting sumber karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik,
terutama di Pasifik dan Asia Tenggara.
Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng,
disangrai atau dibakar. Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan
dikeringkan di bawah matahari atau dalam tungku, sehingga awet dan dapat
disimpan lama.
Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan
panen buah sukun akan dipendam dalam lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi
beberapa minggu lamanya, sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang awet,
bergizi dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang. Sukun dapat pula
dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng.
Sukun dapat menghasilkan buah hingga
200 buah per pohon per tahun. Masing-masing buah beratnya antara 400-1200 gr,
namun ada pula varietas yang buahnya mencapai 5 kg. Nilai energinya antara
470-670 kJ per 100 gram. Tidak mengherankan bila sukun menarik minat para
penjelajah Barat, yang kemudian mengimpor tanaman ini dari Tahiti ke Amerika tropis (Karibia)
pada sekitar akhir 1780an untuk menghasilkan makanan murah bagi para budak di sana.
- Daging buah yang telah dikeringkan dapat dijadikan tepung dengan kandungan pati sampai 75%, 31% gula, 5% protein, dan sekitar 2% lemak.
- Daunnya dapat dijadikan pakan ternak. Kulit batangnya menghasilkan serat yang bagus yang pada masa lalu pernah digunakan sebagai bahan pakaian lokal.
- Getahnya digunakan untuk menjerat burung, menambal (memakal) perahu, dan sebagai bahan dasar permen karet.
- Kayu sukun atau timbul berpola bagus, ringan dan cukup kuat, sehingga kerap digunakan sebagai bahan alat rumah tangga, konstruksi ringan, dan membuat perahu.
Timbul, kulur, atau kluwih (yang
berbiji) lebih banyak dipetik tatkala muda,
untuk dijadikan sayur lodeh, sayur asam,
atau ditumis dengan cabai. Biji timbul yang tua juga kerap direbus, digoreng, atau disangrai untuk dijadikan camilan.
Sukun merupakan salah satu buah yang kini tergolong unik dan langka. Tak
mudah untuk menemukan buah berbentuk bulat dan berwarna hijau ini dikota-kota
besar. Lain halnya dengan di pedesaan, terutama di sekitar pulau Jawa dan
Sumatera, sukun masih terbilang mudah untuk ditemukan. Dengan tekstur yang
lembut dan rasa yang manis, sukun sering diolah untuk menjadi penganan.Meskipun banyak orang berfikir bahwa sukun adalah buah yang kurang menarik dan memiliki rasa yang biasa saja, namun jangan pernah meremehkan kandungan nilai gizinya. Sukun merupakan salah satu buah dengan nilai kandungan protein yang tinggi. Bahkan kandungan protein dalam sukun melebihi kandungan protein pada kedelai.
Tidak hanya mengandung kadar protein yang tinggi, namun sukun juga mengandung protein dengan komposisi asam amino yang lebih tinggi lagi-lagi bila dibandingkan dengan kedelai. Asam amino ini sendiri merupakan unsur utama protein yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh serta melakukan perbaikan jaringan dalam tubuh.Selain kadar protein, sukun juga kaya akan vitamin dan mineral, seperti vitamin B1 sekitar 0,12 mg, vitamin B2, vitamin C serta mineral seperti kalsium, fosfor dan juga zat besi, seperti dilansir Dailymail.
Jadi jangan ragu untuk mengkonsumsi sukun, karena akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar